Toar Lumimuut – Legenda Minahasa Yang Paling Terkenal
Toar Lumimuut – Jika membahas tentang pariwisata, maka tanah Sulawesi Utara (Sulut) tidak bisa di ragukan. Salah satu yang patut untuk di banggakan yaitu ada banyak legenda yang bisa di kenang serta masih terus terpelihara sampai saat ini. Kisah dari Toar-Lumimuut merupakan salah satu legenda yang paling mudah dan pembahasan yang heboh kala itu.
Sebagaimana yang sudah di rangkum, ada cerita di balik seorang putri yang bernama Karema. Di mana seorang putri cantik ini hidup sendirian di tanah Minahasa dan akhirnya meminta teman hidup. Yang mana dengan cara berdoa pada opo empung dan akhirnya secara tiba-tiba batu karang itu terbelah lalu lahir lah seorang putri cantik dan di namai dengan Lumimuut.
Lumimuut Berarti Tercipta Dari Batu Karang
Legenda itu lalu di sambung dengan Cerita’Yoo Lumimuut serta Karema yang adakan suatu upacara berdoa kepada segala penjuru angina. Juga saat mereka mengahadap ke arah barat lalu tiba-tiba Lumimuut di karuniai oleh benih di bagian dalam perutnya serta dia hamil dan melahirkan seorang putra yang di namai Toar.
Baca Juga : Pura Suranadi Lombok – Sejarah Wisata Religi Yang Unik
Masih dalam legenda tersebut, Karema sebagai ibu dari Lumimuut lalu memerintahkan pada Lumimuut serta Toar. Di mana untuk mengembara serta membawa masing-masing sebuah tongkat. Serta jika mereka bertemu dengan tongkat itu dan sama panjang maka artinya mereka tidaklah memiliki hubungan darah.
Suatu saat mereka dalam pengembaraan dan bertemu serta mengukur tongkat masing masing dan juga tongkat tersebut tidak sama panjang. Pada akhirnya mereka akan menikah dan kembali ke tempat yang berasal dari mereka untuk cari Karema. Tetapi mereka tidak menemukan sosok Karema.
Kisah Yang Sudah Turun Temurun
Legenda Toar-Lumimuut itu sudah ada lebih dulu dan perempuan namun bukan Lumimuut tetapi Karema. Kemudian lahirlah Lumimuut dengan proses yang supranatural itu. “Namun Karema ini tidak di jelaskan lebih lanjut yaitu asal-usulnya. Tidak hanya tentang kisah penciptaan. Setela itu, proses kehamilan Lumimuut itu saat sedang menghadap ke seluruh penjuru angina. Namun nantiya menghadap ke barat baru hamil serta berhubungan lagi dengan kisah di atas sebelumya,” jelasnya.
Kisah Toar-Lumimuut ini mempunyai fungsi sebagai komitmen bersama dengan bagaimana kita hidup pada Tanah Minahasa. Patung Toar-Lumimuut juga berada di kelurahan Komo Luar Kecamatan Wenang dan sekitar 1,5 km dari pusat kota Manado. Atau kurang lebih selama 10 menit waktu perjalanan yang bisa di tempuh dengan menggunakan angkutan darat. Patung Toar-Lumimuut ini berdiri dengan gagah dan menyapa para warga Kota Manado seakan mengingatkan kita akan legenda Minahasa ini storyups.com.