Jejak Perjuangan Mohammad Yamin Dalam Memerdekakan Indonesia
Mohammad Yamin adalah seorang tokoh yang memiliki peran krusial dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia dikenal sebagai seorang cendekiawan, sastrawan, ahli politik dan hukum, serta salah satu pelopor lahirnya Sumpah Pemuda. Berikut ini CERITA’YOO memberikan informasi tentang kehidupan dan peran Mohammad Yamin dalam sejarah Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan Mohammad Yamin
Mohammad Yamin lahir pada 23 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Ayahnya, Usman, merupakan kepala adat bergelar Bagindo Khatib dan mantri kopi yang dihormati pada masa penjajahan Belanda, sementara ibunya bernama Siti Saadah. Yamin menempuh pendidikan dasar di Volkschool dengan bahasa pengantar Melayu, kemudian melanjutkan ke Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dengan bahasa Belanda.
Setelah lulus HIS pada 1918, Yamin mencoba menempuh pendidikan di sekolah dokter hewan dan pertanian di Bogor. Tetapi minatnya tidak menemukan arah. Ia kemudian pindah ke Algemene Middelbare School (AMS) jurusan Sastra Timur di Solo, di mana ia mengembangkan kecintaan pada sejarah, sastra, budaya Nusantara, dan mempelajari bahasa Yunani, Latin, serta Kaei.
Yamin lulus AMS pada 1927 dan bercita-cita melanjutkan studi ke Leiden, Belanda, namun rencana itu terhenti akibat wafatnya ayahnya. Ia akhirnya melanjutkan pendidikan di Rechtshoogeschool (RHS) Jakarta dan meraih gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada 1932, menyiapkan dirinya untuk kiprah di bidang hukum dan politik.
Peran Awal Dalam Pergerakan Sumpah Pemuda
Sejak usia muda, Yamin aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Pada 1923, ia menyampaikan pidato berjudul “De Maleische Taal in het Verleden, Heden en Toekomst”, mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan Indonesia. Pada 1926, ia terpilih sebagai ketua Jong Sumatranen Bond (JSB), organisasi pemuda yang melahirkan banyak tokoh pergerakan nasional.
Di Kongres Pemuda I (1926), Yamin mengusulkan bahasa Melayu sebagai lingua franca dan bahasa persatuan, meski ada perdebatan dengan Mohammad Tabrani yang mengusulkan nama “bahasa Indonesia”. Gagasannya tetap menjadi dasar penting perkembangan bahasa nasional.
Pada Kongres Pemuda II (1928), Yamin menjadi sekretaris panitia dan merumuskan naskah Sumpah Pemuda yang menegaskan satu tanah air, satu bangsa, dan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Ia juga berpidato membangkitkan semangat persatuan pemuda yang berdasarkan kesamaan budaya, hukum adat, dan bahasa.
Kiprah Politik dan Perumusan Dasar Negara

Setelah Kongres Pemuda II, Yamin memimpin Jong Sumatranen Bond yang berganti nama menjadi Pemuda Sumatera dan akhirnya bergabung dalam Indonesia Muda. Ia aktif di organisasi politik seperti Partindo, Volksraad, BPUPKI, dan PPKI, serta menekankan hak rakyat melalui berbagai kebijakan.
Awalnya menolak kerja sama dengan Belanda, Yamin kemudian berjuang melalui Volksraad sambil tetap kritis terhadap kebijakan yang merugikan rakyat. Selama pendudukan Jepang, ia berperan dalam merumuskan konsep dasar negara dan UUD 1945. Termasuk hak asasi manusia dan wilayah Indonesia pasca-kemerdekaan.
Ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan yang merancang Pembukaan UUD 1945, dikenal sebagai Piagam Jakarta, dan tercatat menyampaikan pidato tentang dasar filosofis negara baru yang kelak dikenal sebagai Pancasila. Catatan lengkapnya digunakan dalam bukunya Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945.
Pemikiran dan Karya Sastra
Mohammad Yamin dikenal sebagai sastrawan dan penyair, pelopor puisi modern Indonesia, serta perintis soneta. Karya awalnya bertema kedaerahan, khususnya Minangkabau, mengekspresikan kekagumannya pada alam dan warisan Nusantara.
Kesadaran terhadap penjajahan membentuk tema kebangsaan dalam karya-karyanya. Beberapa karya penting antara lain kumpulan puisi Tanah Air (1922) dan Indonesia, Tumpah Darahku (1928). Serta drama Ken Arok dan Ken Dedes (1934).
Ia juga menulis sejarah Indonesia seperti Gadjah Mada (1948) dan Sedjarah Peperangan Dipanegara (1945). Menekankan persatuan bangsa, keadilan sosial, dan pengakuan nilai budaya lokal yang tetap relevan hingga kini.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CERITA’YOO.
