Cerita Horor Makhluk Tak Kasat Mata Ngekos Bareng Kami
Cerita Horor Pada saat malam itu suasana dikosan tidak seperti biasanya, di area luar kosan terasa begitu sunyi dan mencengkram. Hal serupa pun juga dirasakan oleh teman satu kosan saya, Aldi namanya.
Dia merasakan jika suasana malam ini sangat berbeda seperti malam-malam sebelumnya. Sedangkan teman saya yang sering main ke kosan yaitu Roy, juga merasakan hal seperti yang saya dan Aldi rasakan, hingga Roy pun memutuskan untuk pulang kerumahnya lebih cepat.
Setelah Roy pun pulang perut saya keroncongan karena lapar dan minta untuk segera diisi, sebab saya sedari siang belum ada makan. Dan saya pun memutuskan pergi untuk membeli nasi goreng yang tidak jauh dari kosan walaupun waktu sudah menunjukan pukul 00:25 WIB. Begitu saya hendak membuka pintu kosan, terdengar suara ayam berkokok.
Saya pun hiraukan suara ayam tersebut dan berfikir positif, sebab disekitaran kosan ada warga yang memiliki ayam. Lokasi kosan yang saya huni, bisa dikatakan adalah memang kompleks kosan, ada beberapa tipe tentu dengan spesifikasi harga juga yang berbeda pula. Untuk kosan saya berada di kompleks area belakang, maka dari itu jika hendak keluar saya harus melewati kompleks kosan area tengah dan kompleks area depan.
Namun sudah tiga minggu lamanya, dua kosan yang berada di kompleks area tengah tidak ada yang menempati atau kosong. Akibatnya pun jalan pas diarea tersebut menjadi gelap, sebab lampu teras tidak dinyalakan oleh pemilik kosan. Walaupun gelap, suasana dalam kosan itu terlihat dengan begitu jelas karena kaca jendela depan tidak memakai tirai.
Hal-hal Aneh Pun Mulai Dirasakan
Ketika saya ingin pergi membeli nasi goreng, saat itu saya perginya bersama Aldi. Kami pun mulai berjalan melewati kosan area tengah yang gelap, saya pun berusaha untuk tidak menoleh kearah kaca. Meskipun saya merasa ada beberapa pasang mata tak terlihat terus dengan tatapan penasaran, dan saya pun mencoba ngobrol dengan Aldi.
Saya: “Apa karena ini malam jum’at ya?” tanyaku kepada Aldi.Aldi: “Entahlah, mungkin hantu penunggu komplek kosan belakang ini meminta untuk dituliskan kisahnya,” jawabnya sembari dengan candaan.Memang kebetulan beberapa hari yang lalu, saya merencanakan untuk menuliskan pengalaman horor yang pernah dialami oleh orang-orang di kompleks belakang.
Namun saya belum begitu yakin apakah akan menuliskannya atau tidak. Sampai kemudian 1 jam berselang setelah kami makan nasi goreng, saya mulai mendengar suara lirih tangisan perempuan. Saya: “Aldi dengar suara lirih tangisan perempuan?” tanyaku. Aldi: “Nggak.”
Saya pun mulai berfikir dan bergegas menyalakan laptop, dan selanjutnya menuliskan tentang mereka yang tidak bisa dilihat dengan mata normal.
Cerita Horor Jum’at Malam Yang Mencengkam
Kompleks area belakang terdiri dari enam pintu kosan, empat pintu menghadap kedepan, sementara dua pintu menghadap belakang, dan dua kosan neghadap kebelakang itulah yang tak ada penghuninya. Saya dan Aldi menempati kosan ketiga, sementara itu kosan satu ada yang menempati yaitu bang Dedi, kosan kedua ditempati oleh bang Reza, dan kosan keempat ditempati oleh bang David.
Namun sampai dengan saat itu, memang saya belum pernah melihat atau ditampaki oleh penunggu kompleks kosan belakang. Hanya saja, saya sering mendengan suara ketukan di pintu, di dinding, suara kaki melangkah sering saya dengar, tetapi mengenai hal tersebut saya tidak pernah merasa terganggu, dan saya anggap biasa-biasa saja.
Aldi: “Suasana kembali normal, tidak sesunyi dan mencengkam seperti tadi,” ucap Aldi ketika saya menuliskan cerita Cerita Horor ini. Saya: “Ya begitulah,” jawab singkatku. Waktu itu Aldi baru beberapa hari tinggal di kosan dengan saya dan namun dia langsung mendapatkan sambutan dari penunggu kompleks kosan belakang.
Cerita Sebelum Kejadian.
Setelah salat Jum’at saya izin pamit kepada Aldi pergi ke Tanggerang untuk liputan. Dan malam Minggu saya baru pulang, menjelang Maghrib Aldi mandi dan kamar mandinya itu berada di luar. Pada saat mandi itulah mulai kejadian dengan pintu kamar mandi diketuk dengan ketukan cepat dan keras. Aldi pun bergegas membuka dan mengecek ke sekitaran ternyata tidak ada siapa-siapa.
Masih di malam yang sama dengan Aldi, Bang Reza juga mendapat gangguan. Ia tidak biasanya mencuci pakaian pada saat dini hari, waktu itu dirinya mencuci di jam yang sudah menunjukan dua dini hari. Di tengah-tengah momen menggosok pakaian, disitulah dia merasakan mulai ada gangguan yang diawali dengan tetesan air di punggungnya.
Namun setelah dicek ternyata punggungnya tidak basah, bukan hanya sampai di situ, dia juga merasakan seperti ada yang mengawasinya, waktu dikejar ke depan ternyata tidak ada siapa-siapa. Gara-gara kejadian tersebut, dirinya tidak bisa tidur hingga pagi.
Melakukan Uji Nyali
Waktu pun berselang, pada malam berikutnya tepatnya pada malam Senin terdengar gedoran seperti kepala ke arah pintu kosan. Sementara itu jam sudah menunjukan pukul waktu 00.35 WIB, namun saya pun mengabaikan suara gedoran kearah pintu tersebut.
Tidak berselang waktu lama, Bang Reza menghampiri dan mengetuk kosan sambil memanggil nama saya. Setelah saya membukkan pintu, ia pun mengatakan apakah saya tadi ada mengedor pintu, saya pun hanya menggelengkan kepala.
Ngobrol lebih lanjut, dia pun menceritakan bahwa dirinya tidak bisa tidur dan akhirnya meminta kepada saya untuk menemani tidur dikosannya. Akhirnya pun saya menemani dan tidur dikosan Bang Reza, namun justru terjadi yang tidak bisa tidur adalah saya, sedangkan Bang Reza yang tadinya gak bisa tidur, kini malah tertidur sangat pulas.
Hingga waktu sudah menunjukan pukul 01.45 WIB, saya pun belum bisa tidur, saya pun memutuskan untuk mengabari Riswan yang sedang main ke kosan temannya, dan meminta untuk segera pulang.
Jam menunjukan pukul 02.10 WIB, tepat Aldi datang ke kosan, dia pun bersama dengan temannya yaitu Dimas namanya. Saya pun kembali ke kosan saya. Aldi pun kemudian Cerita Horor ini kepada Dimas perihal tentang kejadian yang pernah ia alami di malam sabtu kemaren serta dengan suara ketukan yang ia dengar juga.
Baca Juga : DN Aidit- Kisah Membangkitkan PKI Yang Mati Suri
Setelah Mengobrol Lama
Setelah kami mengobrol, kami pun sepakat di malam itu juga untuk mengadakan uji nyali. Singkat Cerita Horor, kami melakukan uji nyali dengan membuka pintu kosan lebar-lebar, dengan tujuan agar yang terjadi di luar akan terdengar dan terlihat jelas.
Sembari uji nyali, kami pun Cerita Horor dengan obrolan pengalaman horor yang pernah masing-masing kami alami. Tak berselang lama, mulailah terdengar suara derap melangkah lompatan, suara gedoran di tembok, dan suara gedoran di pintu terdengar dengan jelas, namun sengaja kami hiraukan.
Waktu pun menunjukan pukul 04.15 WIB, kami semua yang barada disitu mencium aroma pandan yang bercampur dengan aroma bunga melati. Aroma tersebut seakan-akan mengakhiri suara-suara ketukan malam itu.
Di antara penghuni kompleks kosan belakang, Bang Reza merupakan yang paling lama, sudah lebih dari 10 tahun. Pas tahun pertama, dirinya tinggal di kosan paling belakang. Bang Reza: “Kosan dibelakang itu hawanya beda banget, panas. Saya pernah ada pengalaman horor di halaman kosan paling belakang itu. Kejadiannya menjelang Maghrib, saya baru pulang dari tempat kerja,” ujarnya.
Bang Reza: “Nah, ada tiga orang anak di halaman sedang main kelereng, satu anak itu berpakaian bagus, wajahnya bule, sinyo Belanda. Sementara yang dua itu pakaianya lusuh, wajah pribumi. Setelah saya masuk ke kosan, lalu keluar lagi sudah nggak ada,” lanjutnya.
Bang Reza mengaku sudah biasa dengan kejadian-kejadian semacam itu dan tidak mempermasalahkannya. Sebab di dunia ini tidak hanya ada manusia saja, tetapi juga makhluk halus. Di kosan yang sekarang dia tempati, Bang Reza mengaku pernah didatangi sosok Kuntilanak. Bang Reza: “Sosok Kunkun, saya lagi tidur Kunkun di dekat kaki saya, menendang-nendang kaki saya.
Saya abaikan lah, kehadirannya diawali dengan bau pandan bercampur dengan bau melati,” jelasnya. Bang Reza juga menceritakan bahwa beberapa hari lalu ketika tengah malam ke mara mandi. Dia melihat di kosan belakang sosok pocong. storyups.com