Sejarah Suku Kutai Yang Berada Di Kalimantan Timur

Suku Kutai mulanya di kenal yaitu sebagai sebuah nama kerajaan Hindu paling tua di Indonesia. Disebut juga sebagai yang tertua karena Kerajaan Kutai merupakan satu-satunya daerah yang mempunyai bukti sejarah faktual. Di dalam Hukum Adat Suku Kutai yang mana ditulis oleh Nursiah dkk dari Fakultas Hukum Universitas Kutai Kartanegara. Cerita’Yoo bukti adanya sejarah Kerajaan Kutai yaitu tujuh buah prasasti batu yang sudah di temukan semenjak tahun 1879.

Sejarah-Suku-Kutai-Yang-Berada-Di-Kalimantan-Timur

Yaitu di Bukit Belves, Kecamatan Muara Kaman, tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di tahun 1945, identitas serta budaya Kutai, khususnya yaitu Kerajaan Kutai Kartanegara di Martapura ataupun Martadipura. Berangsur-angsur menurun usai Indonesia merdeka. Kemudian ketika memasuki tahun 1947, status dari Kesultanan Kutai akhirnya beralih jadi daerah Swapraja Kutai. Yang mana masuk ke dalam federasi Kalimantan Timur.

Kesultanan Kutai

Tidak hanya Kesultanan Kutai, ada juga Kesultanan Bulungan, Gunung Tabur, Sambaliung serta Pasir. Yang mana ikut berfungsi dalam membentuk Dewan Kalimantan Timur dan diketuai oleh Sultan Aji Muhammad Parikesit. Yaitu Sultan Kutai ing Martapura yang ke-20. Berikutnya di tanggal 21 Januari 1960, identitas Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martapura akhirnya secara resmi dibubarkan.

Lalu diserahkan pada pemerintah daerah lewat sidang khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. Yang mana diselenggarakan di Balairung Keraton Sultan Kutai, Tenggarong. Semenjak saat itu, Sultan Aji Muhammad Parikesit serta keluarganya hidup sebagai rakyat biasa. Lalu pada perkembangannya, Kesultanan Kutai ini kemudian di hidupkan kembali saat masa reformasi pada tahun 1999. Syaukani Hasan Rais yang kala itu menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara tahun 1999, 1999 hingga 2004 dan 2005 sampai 2006.

Baca Juga : Sejarah Suku Nias Yang Berada Di Pulau Sumatera

Kembalikan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martapura yang mana dengan tujuan untuk pelestarian budaya. Di tanggal 7 November 2000, Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat yaitu Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara. Dia diangkat jadi Sultan Kutai Kartanegara setelah diakui oleh Abdulrahman Wahid yang adalah Presiden ke-4 Republik Indonesia. Yaitu dengan gelar sebagai Sultan Aji Muhammad Salehuddin II pada tanggal 22 September 2001.

Walaupun kekuasaan teritorial Kesultanan Kutai berkurang. Namun kebangkitan budaya Kesultanan kembalikan jati diri Kutai di mata bangsa serta dunia pada masa Kabupaten Kutai Kartanegara kini. Perayaan pesta adat Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara juga jadi lebih semarak.

Etnis Pertama Di Kalimantan

Sejarah-Suku-Kutai-Yang-Ada-Di-Kalimantan-Timur

Yang buat nama Kutai jadi makin terkenal yaitu karena kekayaan alamnya yang sangat potensial. Baik itu sumber daya terbarukan serta regenerasi. Potensi sumber daya alamnya juga tidak hanya libatkan investor domestik, namun juga investor asing. Semua itu jadikan Kutai Kartanegara sebagai salah satu kabupaten paling kaya di Indonesia. Tentunya dengan angka anggaran pendapatan serta belanja daerah (APBD) yang mana jauh di atas rata-rata.

Kini, istilah Kutai tidak hanya di kenal sebagai nama kerajaan ataupun wilayah. Tetapi juga sebagai salah satu identitas etnis yang pertama di Bumi Kalimantan, khususnya yaitu Kalimantan Timur. Selain Suku Dayak yang identitasnya jauh lebih terkenal, Suku Kutai juga tentunya mempunyai kekayaan adat istiadat. Termasuk norma-norma yang masih digunakan atau masih di anut oleh urang-urang Kutai hingga saat ini. Suku Kutai sekarang mendiami sejumlah daerah di Kalimantan Timur serta berpusat di Tenggarong pada Kabupaten Kutai Kartanegara storydiup.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *