Kisah Inspiratif Nanik, Penjual Cireng Dari Jombang yang Akhirnya Naik Haji
Nanik Hariyati, penjual cireng asal Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, mengukir kisah inspiratif yang sangat mengharukan.
Setelah menunggu selama bertahun-tahun, perempuan yang sehari-hari membantu anaknya berjualan cireng ini akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun 2025. Kisah perjuangan dan ketekunan Nanik menjadi bukti bahwa kesabaran dan kerja keras akan membuahkan hasil yang manis.
CERITA’YOO akan membahas mengenai kisah inspiratif Nanik Hariyati yang berhasil menunaikan ibadah haji dengan hasil berjualan cireng selama 17 tahun, yuk simak lebih lanjut!
Kehidupan dan Tantangan Setelah Kehilangan Suami
Nanik menjadi orang tua tunggal sejak tahun 1995, ketika suaminya meninggal dunia. Saat itu, ketiga anaknya masih kecil dan sangat membutuhkan perhatian serta penghidupan. Demi membesarkan anak-anaknya, Nanik menjalani berbagai pekerjaan serabutan.
Diketahui nanik bekerja mulai dari menjadi pembantu rumah tangga hingga buruh pabrik krupuk. Kesibukan dan perjuangan itu dilakukan dengan penuh semangat dan ketulusan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Usaha Berjualan Cireng Sebagai Sumber Penghasilan
Untuk menopang kehidupan sehari-hari, Nanik membantu anak keduanya berjualan cireng isi di rumah. Setiap hari mereka mengolah tepung menjadi ratusan potong cireng yang kemudian dijual ke warung, toko jajanan, dan kantin sekolah.
Meskipun penghasilan dari berjualan cireng tidak besar, Nanik dan keluarganya tetap tekun menabung sedikit demi sedikit untuk masa depan, termasuk untuk biaya ibadah haji. Bersama adiknya, Solihati, mereka sudah menabung selama lebih dari 13 tahun dari hasil berjualan cireng.
Titik Terang Dari Warisan dan Penjualan Tanah
Pada tahun 2014, Nanik mendapatkan titik terang ketika ia menjual sebidang tanah warisan dari almarhum suaminya dengan harga sekitar Rp 50 juta.
Dari hasil penjualan tersebut, separuhnya ia gunakan untuk mendaftar haji, sementara sisanya dibagikan secara merata kepada ketiga anaknya.
Meskipun harus menunggu antrean panjang selama bertahun-tahun, Nanik tetap sabar dan yakin bahwa impiannya suatu saat akan terwujud.
Baca Juga: Mitos Tentang Hantu Laut: Apa yang Terjadi di Laut Dalam?
Menunggu Bertahun-Tahun Demi Wujudkan Mimpi
Awalnya Nanik mendaftar haji pada tahun 2014 dengan estimasi keberangkatan pada tahun 2031, artinya harus menunggu selama 17 tahun. Namun, berkat program penggabungan mahram dengan adiknya, Sholihati, yang mendaftar lebih dulu pada tahun 2012.
Nanik bisa berangkat lebih cepat, yakni pada tahun 2025, keberangkatan ini merupakan hadiah terbesar dan bukti nyata dari kesabaran dan doa yang tak pernah putus selama bertahun-tahun.
Harapan dan Doa di Tanah Suci
Saat berangkat haji, Nanik tinggal bersama anak keduanya dan terus membantu berjualan cireng. Ia berharap ibadah hajinya menjadi berkah dan doa-doanya untuk anak-anak serta cucunya dikabulkan.
Nanik ingin anak dan cucunya mendapatkan rezeki yang barokah dan kelak bisa menyusul berhaji ke Baitullah. Perjalanan spiritual ini menjadi momen paling berarti dalam hidupnya setelah perjuangan panjang menghadapi berbagai kesulitan.
Inspirasi Dari Kisah Nanik dan Solihati
Kisah Nanik Hariyati dan adiknya Solihati menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa ketekunan, kesabaran, dan niat yang tulus akan membuahkan hasil.
Dari seorang penjual cireng sederhana yang hidup berkecukupan, mereka mampu menggapai mimpi besar untuk menunaikan ibadah haji.
Perjuangan dan kerja keras mereka menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita terus berusaha dan berdoa.
Kesimpulan
Nanik Hariyati, penjual cireng asal Jombang, menorehkan kisah hidup yang penuh perjuangan dan haru. Setelah kehilangan suami dan membesarkan anak-anak sendirian, ia menjalani berbagai pekerjaan serabutan dan berjualan cireng demi menghidupi keluarga.
Dengan hasil penjualan tanah warisan dan tabungan dari usaha kecilnya, Nanik mendaftar haji dan akhirnya bisa berangkat lebih cepat berkat penggabungan mahram. Kisahnya mengajarkan nilai kesabaran, ketulusan, dan kerja keras yang membuahkan hasil manis.
Nanik kini menjadi contoh nyata bahwa mimpi besar dapat dicapai meski berasal dari kehidupan sederhana, dan bahwa ketekunan serta doa adalah kunci untuk mewujudkan harapan.
Buat kalian yang ingin belajar mengenai sejarah, budaya, suku-suku yang ada di indonesia, kalian bisa kunjungi CERITA’YOO, yang dimana akan memberikan informasi mendalam mengenai sejarah yang ada di Indonesia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari jatim.viva.co.id