Menelusuri Makna dan Sejarah Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Sukuh, salah satu situs dengan sejarah yang unik di Indonesia, terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Menelusuri-Makna-dan-Sejarah-Candi-Sukuh-di-Karanganyar,-Jawa-Tengah

Candi ini merupakan peninggalan masa akhir Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 Masehi dan memiliki karakteristik arsitektur serta simbolisme yang berbeda dari candi-candi Hindu lainnya di Nusantara. CERITA’YOO akan mengulas sejarah, makna, dan keunikan Candi Sukuh yang menjadikannya warisan budaya penting sekaligus tempat wisata yang kaya nilai spiritual.

tebak skor hadiah pulsa  

Sejarah Pendirian Candi Sukuh

Candi Sukuh diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Ratu Suhita, sekitar tahun 1429-1446 M, saat Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, candi ini didirikan pada tahun 1359 Saka atau sekitar 1437 Masehi.

Meskipun demikian, pendirian candi ini bukan inisiatif langsung dari Ratu Suhita, melainkan kemungkinan besar dari kubu oposisi yang merupakan keturunan bangsawan Kediri, yaitu Bhre Daha. Candi ini menjadi salah satu candi terakhir bercorak Hindu yang dibangun sebelum runtuhnya Majapahit, sehingga mendapat julukan “The Last Temple”.

Arsitektur dan Bentuk Unik Candi Sukuh

Berbeda dengan candi Hindu pada umumnya yang megah dan simetris, Candi Sukuh memiliki bentuk yang sederhana dan unik, menyerupai piramida bertingkat seperti peninggalan suku Maya di Meksiko atau piramida Mesir. Struktur candi ini terdiri dari teras-teras bertingkat dengan gapura utama yang dihiasi patung-patung penjaga pintu (dwarapala) yang kini sudah rusak.

Batu-batu candi berwarna kemerahan karena terbuat dari batu andesit. Kesederhanaan dan bentuk trapesium candi ini mencerminkan situasi politik dan sosial yang tidak stabil pada masa itu.

Makna Simbolisme dan Relief di Candi Sukuh

Candi Sukuh dikenal dengan relief dan arca yang menggambarkan tema-tema kesuburan dan ritual pembersihan diri (ruwatan). Relief-relief di dinding candi memuat cerita-cerita seperti arca kura-kura, Garuda, Sudamala, dan Garudheya yang berkaitan dengan proses pembersihan dari hal-hal buruk.

Selain itu, terdapat simbol-simbol seksualitas pria dan wanita yang menunjukkan bahwa candi ini juga berfungsi sebagai tempat ritual kesuburan dan kehidupan. Hal ini berbeda dengan candi Hindu lainnya yang biasanya lebih fokus pada keagamaan universal.

Baca Juga: Si Pitung: Legenda Pahlawan Betawi yang Tak Lekang Oleh Waktu

Fungsi Spiritual dan Ritual Candi Sukuh

Fungsi-Spiritual-dan-Ritual-Candi-Sukuh

Candi Sukuh dipercaya sebagai tempat pembersihan spiritual dan ritual ruwatan. Di mana masyarakat melakukan upacara untuk membersihkan diri dari nasib buruk dan dosa. Lokasi candi yang berada di ketinggian sekitar 1.186 meter di lereng Gunung Lawu juga memberikan suasana yang sejuk dan sakral.

Fungsi ini menjadikan Candi Sukuh bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan spiritual yang erat kaitannya dengan kepercayaan lokal dan tradisi Jawa.

Penemuan dan Pemugaran Candi Sukuh

Candi Sukuh pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1815 oleh Johnson. Ia adalah seorang Residen Surakarta yang sedang mengumpulkan data untuk buku “The History of Java” karya Thomas Stamford Raffles. Setelah itu, penelitian dan pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1928 oleh arkeolog Belanda Van der Vlis.

Pemugaran ini membantu mengungkap keunikan arsitektur dan relief candi yang sempat tertutup tanah dan tumbuhan liar. Kini, Candi Sukuh menjadi salah satu destinasi wisata budaya penting di Jawa Tengah.

Lokasi dan Akses Wisata ke Candi Sukuh

Candi Sukuh terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta, berada di lereng barat Gunung Lawu. Lokasinya yang berada di ketinggian memberikan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk.

Akses menuju candi sudah cukup baik dan banyak dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati perpaduan antara keindahan alam dan kekayaan sejarah. Selain itu, suasana sekitar candi yang asri dan tenang menambah nilai spiritual bagi para pengunjung.

Kesimpulan

Candi Sukuh adalah salah satu warisan budaya penting dari masa akhir Kerajaan Majapahit yang memiliki ciri khas unik dalam arsitektur dan simbolisme. Dibangun pada abad ke-15, candi ini mencerminkan perpaduan antara tradisi Hindu, budaya lokal Jawa, dan fungsi spiritual sebagai tempat ritual kesuburan dan pembersihan diri. Penemuan dan pemugaran candi ini membuka wawasan baru tentang sejarah dan kebudayaan Jawa pada masa transisi.

Terletak di lereng Gunung Lawu, Candi Sukuh tidak hanya menawarkan nilai sejarah yang mendalam, tetapi juga keindahan alam yang mempesona, menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah dan budaya Indonesia.

Buat kalian yang ingin belajar mengenai sejarah, budaya, suku-suku yang ada di indonesia, kalian bisa kunjungi CERITA’YOO, yang dimana akan memberikan informasi mendalam mengenai sejarah yang ada di Indonesia.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari regional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari triptrus.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *