Museum Tsunami Aceh – Wisata Edukasi Untuk Menambah Ilmu
Museum Tsunami Aceh merupakan bangunan yang di bangun untuk peringati bencana tsunami. Yang mana terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami itu juga termasuk salah satu bencana alam yang terbesar di Indonesia. Museum Tsunami Aceh ini berada di Banda Aceh yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Baiturrahman.
Selain itu, bangunan ini berada di Jalan Sultan Iskandar Muda dengan No 3 di Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Lalu, Museum Tsunami Aceh juga tidak jauh dari Masjid Baiturrahman dan sekitar 11 menit jika anda berjalan kaki. Sedangkan kurang lebih 1 menit jika menggunakan kendaraan motor.
Perancang Museum Tsunami Aceh
Cerita’Yoo Bangunan Museum Tsunami ini di rancang oleh Gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil. Dia berhasil memenangkan sayembara pada tingkat internasional di tahun 2007 dalam rangka untuk memperingati tsunami Aceh 2004. Desain Ridwan Kamil tersebut menggunakan tema ‘Rumoh Aceh as Escape Hill’. Di mana, Rancangan itu mengadaptasi konsep bangunan dari rumah panggung yang jadi ciri khas rumah tradisional Aceh. Bangunan Museum Tsunami itu di resmikan sejak bulan Februari 2008, tetapi baru di buka bagi umum pada tanggal 8 mei 2011.
Ciri Khas Dari Bangunan Museum Tsunami Aceh
Lantai paling dasar pada Museum Tsunami ini di buat sebagai ruang yang terbuka dan berfungsi untuk ruang public. Juga sekaligus memberikan jarak aman pada ancaman datangnya gelombang Tsunami. Motif dinding di bagian luar bangunan tersebut di adaptasi dari Tari Saman yang adalah simbol kekuatan. Juga kedisiplinan serta kepercayaan religius bagi masyarakat Aceh. Lalu, ada sebuah lorong vertikal yang menjulang pada bagian tengah bangunan seperti cerobong. Kemudian, ada juga ruangan dengan nama The Light of God dengan terdapat nama-nama korban dari Tsunami Aceh.
Baca Juga : Boven Digoel – Mengenal Sejarah Kabipaten Di Papua Selatan
Terdapat Ribuan Koleksi
Museum Tsunami ini mempunyai sekitar 6.038 koleksi yang di antaranya terdiri dari:
- Koleksi Etnografika
- Arkelogika
- Biologika
- Teknologika
- Keramonologika
- Seni Rupa
- Numismatika dan Heraldika
- Geologika
- Filologika
- Historika
- Ruang Audio Visual.
Koleksi ini tidak untuk di pamerkan secara serentak, tetapi beberapa di antaranya perlu di perlihatkan ketika pameran temporer. Pengelola museum merotasi koleksi pada setiap enam bulan sekali. Dalam satu pameran, ada sekitar 1.300 koleksi. Yang mana tersebar pada tiga titik, yaitu rumah Aceh, serta pameran temporer, dan juga ruang pameran tetap.
Harga Tiket Masuk Museum Tsunami Aceh
Para pengunjung Museum ini juga di kenakan biaya masuk. Berikut ini merupakan daftar harga tiket masuk (HTM) pada wisata Museum ini.
- Untuk kategoti anak-anak atau pelajar yaitu sebesar Rp3.000
- Lalu mahasiswa atau dewasa sejumlah Rp5.000 dan
- Wisatawan Asing ataupun Mancanegara sebesar Rp15.000.
Demikian sejarah kisah dari Museum Tsunami Aceh. Kunjungi kami storyups.com untuk dapatkan informasi lainnya.