Mengenal Sejarah Suku Aneuk Jamee Yang Ada Di Aceh

Sejarah Suku Aneuk Jamee – Suku Aneuk Jamee merupakan suatu kelompok etnis ataupun suku yang mana berada di sepanjang pesisir barat-selatan Aceh. Selain itu, suku Aneuk Jamee sendiri merupakan keturunan dari perantau Minangkabau yang mana lakukan migrasi ke Aceh. Lalu akhirnya berakulturasi dengan suku Aceh. Secara etimologi, aneuk jamee di dalam bahasa Aceh memiliki arti yaitu tamu atau pendatang.

Mengenal-Sejarah-Suku-Aneuk-Jamee-Yang-Terdapat-Di-Aceh

Pada setiap desa terdapat sebuah manasah dan juga surau. Manasah memiliki fungsi sebagai tempat ibadah laki-laki, sementara surau adalah tempat peribadatan bagi kaum wanita. Tokoh yang memimpin ibadah untuk umat laki-laki di sebut juga sebagai Tuangku Imam Masjid. Sedangkan yang memimpin kaum wanita di sebut sebagai Tuangku Imam Dayah.

Asal-usul Tentang Suku Aneuk Jamee

Cerita’Yoo Asal-usul dari suku Aneuk Jamee tidak begitu banyak dibahas ataupun ditemukan. Namun, berdasarkan sumber lisan serta catatan yang ada di sebutkan juga bahwa suku Aneuk Jamee asalnya dari Minangkabau daerah Rao. Juga Pariaman, Lubuk Sikaping serta Pasaman. Di perkirakan bahwa suku Aneuk Jamee bermigrasi yaitu ke daerah pantai barat Aceh di abad ke-17. Salah satu alasan yang mendorong suku Aneuk Jamee lakukan migrasi ke Aceh yaitu karena pecahnya Perang Padri. Yang mana terjadi di Minangkabau pada tahun 1836.

Baca Juga : Sejarah Suku Balantak Yang Menetap Di Sulawesi Tengah

Suku Aneuk Jamee ini ketika berada di Aceh kemudian berdiam diri di situ lalu membuka perkebunan laba. Pada umumnya, mereka menetap di sepanjang pantai seperti yang terjadi di Tapaktuan dan juga Meulaboh. Kedatangan suku Aneuk Jamee ini sendiri di anggap sebagai tamu oleh masyarakat Aceh setempat. Yang lalu berasimilasi dengan mereka. Sehingga, orang-orang Minangkabau kemudian mulai menyatakan diri mereka sebagai Aneuk Jamee, yang di dalam bahasa Aceh artinya anak tamu.

Penyebarannya Suku Aneuk Jamee

Tidak hanya tinggal pada daerah pesisi barat Aceh saja, tetapi suku ini juga tersebar di Kabupaten Aceh Selatan. Di antaranya seperti Kecamatan Susoh, Labuhan Haji, Manggeng, Samadua serta Tapaktuan. Masing-masing daerah yang di diami oleh suku Aneuk Jame juga masih saling berkaitan. Walaupun terpisah satu dan lainnya oleh kecamatan-kecamatan yang di tinggali etnis lain, terutama yaitu etnis Aceh. Penduduk Aneuk Jamee yang menetap di pinggiran pantai umumnya bekerja sebagai nelayan, baik itu nelayan pukat maupun sampan. Sedangkan suku Aneuk Jamee yang menetap di perkotaan bekerja sebagai petani ataupun berkebun.

Bahasa Penduduk Aneuk Jamee

Mengenal-Sejarah-Suku-Aneuk-Jamee-Yang-Ada-Di-Aceh

Berkomunikasi dengan memakai bahasa Jamee ataupun jamu, kosa kata bahasa Jamee ini didominasi dengan bahasa Minangkabau. Berbeda kecamatan, beda juga di alek yang dipakai, yang mana di pengaruhi oleh faktor geografis serta pengaruh bahasa lainnya di daerah tersebut. Etnis Aceh yang tinggal secara berdekatan dengan penduduk Aneuk Jamee dapat berkomunikasi dan lebih mengerti tentang bahasa mereka, karena kosa kata yang dipakai mirip-mirip dengan bahasa Indonesia. Tetapi, untuk penduduk Aneuk Jamee sendiri justru malah kurang dapat memahami bahasa Aceh storydiup.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *