Sejarah Suku Kayoa Yang Berasal Dari Daerah Halmahera
Sejarah Suku Kayoa – Kayoa jika di tinjau dari letak geografisnya, maka terdiri dari berbagai pulau kecil dan juga besar yang ada di gugusan pulau-pulau Halmahera Selatan. Seiring dengan berkembangnya zaman serta perubahan struktur pemerintah serta otonomisasi daerah. Maka Kabupaten Maluku Utara di tahun 1999 kemudian di rubah statusnya yaitu dari Kabupaten jadi Propinsi Maluku Utara. Serta Kecamatan Kayoa masuk di Kabupaten Halmahera Selatan dengan ibukotanya yaitu Labuha.
Kayoa merupakan sebuah Kecamatan yang sudah ada cukup lama dan memiliki banyak sejarah serta kebudayaan yang hingga kini masih di lestarikan. Di mana dari nenek moyang sampai dengan kini dan akan selalu di jaga oleh para kaum muda Kecamatan Kayoa. Selain itu, penduduk Kecamatan Kayoa umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan juga nelayan, Berikut ini adalah beberapa hal tentang Suku Kayoa yang sudah Cerita’Yoo rangkum dan perlu anda ketahui.
Bahasa Yang Dipakai Suku Kayoa
Penduduk Kecamatan Kayoa menggunakan bahasa Kayoa (Guruapin) serta Bahasa Melayu Ternate dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penduduk Kecamatan Kayoa juga berasal dari suku Makian yang menetap di pesisir-pesisir pantai Pulau Kayoa dan memakai bahasa daerah Makian. Sehingga bahasa yang di pakai tidak hanya bahasa Kayoa (Guruapin) namun juga bahasa Makian serta bahasa Bajo. Hal itu karena kedua pulau yaitu Makian dan Kayoa berdekatan jadi ada pengaruh bahasa ataupun dialeg yang hampir sama.
Baca Juga : Kenali Sejarah Suku Galela Yang Berada Di Daerah Maluku
Sistem Kepercayaan Ataupun Religi
Umumnya, mayoritas dari penduduk Kecamatan Kayoa 100% menganut agama Islam. Di mana, masyarakat Kecamatan Kayoa beragama Islam semenjak dari masuknya Islam ke Maluku Utara. Sehingga, kehidupan masyarakat di Kecamatan Kayoa beserta dengan adat istiadatnya memiliki ciri khas Islam. Oleh karena itu, pada hari-hari besar Islam di antaranya seperti Hari Raya Idhul Fitri dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Juga Hari Raya Idhul adha, Isra Mi’raj akan di rayakan secara besar-besaran oleh semua masyarakat di Kecamatan Kayoa.
Kesenian
Peradaban serta perkembangan zaman selalu saja di barengi dengan perkembangan pada suatu daerah. Pada kecamatan Kayoa memiliki sejumlah tarian khas yang hingga kini tetap di lestarikan. Serta di jaga keasliannya supaya tidak terpengaruh oleh berbagai budaya dari luar. Tarian-tarian itu antara lain tarian soya-soya, tarian balumpa (dana-dana), tarian gala, tarian lalayon dan tarian togal. Dari sejumlah tarian itu, tarian soya-soya adalah tarian yang sangatlah di andalkan karena merupakan satu-satunya tarian yang sudah di akui. Di mana sebagai tarian nasional yang keasliannya itu berasal dari Guruapin pada Kecamatan Kayoa storydiup.com.